Senin, 11 Mei 2009
Iwan Fals, Sederhana dan Kharismatik
Bicara soal Iwan Fals adalah bicara soal sosok yang belum ada duanya di dalam percaturan musik tanah air. Orang menyukainya bukan karena gemerlapnya gaya hidup, kegantengan, atau bahkan teknik vokalnya yang luar biasa. Sebaliknya, Iwan adalah seorang sosok yang sangat bersahaja (mekipun memang ganteng), apa adanya, dan bukan jebolan sekolah vokal mana pun. Ia mengawali karirnya benar-benar dari bawah.
Berangkat dari ngamen, ikut festival lagu-lagu humor (pernah jadi juara), hingga akhirnya menembus dapur rekaman. Itu pun tidak semulus yang kita bayangkan, karena rekaman pertamanya (sebelum Oemar Bakri) sempat jeblok. Pendeknya, Iwan Fals bisa seperti sekarang ini bukan dengan sim salabim. Dia tahu persis getirnya perjuangan untuk mencapai posisi yang saat ini diraihnya sebagai salah satu legenda musik Indonesia.
Salah satu yang saya sukai dari seorang Iwan Fals adalah kejujurannya, baik itu kejujuran dalam menuangkan ide-idenya ke dalam lirik lagu, maupun kejujurannya dalam bersikap. Simak saja bagaimana Iwan Fals mengungkap cinta misalnya.
'..hanya mampu katakan, aku cinta kau saat ini
entah esok hari, entah lusa nanti,
entah..' (ENTAH)
Di saat kebanyakan lirik lagu berlomba mengobral kata-kata muluk soal cinta, Iwan justru mengungkap cinta dengan cara yang berbeda, tidak munafik. Betapa sederhana, betapa jujur, karena bukankah tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita bisa mencintai seseorang selamanya?
Hal lain yang saya kagumi dari Iwan Fals adalah kharisma. Ini juga muncul dengan sendirinya dan tidak dibuat-buat. Orang yang punya kharisma tentu lain dengan orang yang 'jaim'. Penyanyi Indonesia mana yang memiliki penggemar-penggemar yang berasal dari berbagai kalangan sekaligus? Bahkan usia mereka juga sangat variatif, dari mulai yang seusia dengan Iwan, sampai ABG. Demikian juga status sosial.
Lalu apa sebenarnya yang dimiliki Iwan Fals sehingga ia memiliki nama yang demikian besar? Beberapa sudah saya sebutkan di atas.
Kejujuran, terungkap dalam sikap kesehariannya maupun terutama lirik-lirik lagunya. Dan kejujuran ini yang justru menjadi kekuatan dari lirik-lirik lagu Iwan Fals. Dan konsekuensi dari kejujuran ini juga yang dulu sering membuat Iwan berurusan dengan aparat keamanan, ketika lagu-lagunya dianggap 'meresahkan' atau bahkan membuat merah kuping penguasa.
Kharismatik. Ini memang sebuah gift dari Tuhan. Orang tidak bisa mereka-reka supaya dirinya kelihatan memiliki kharisma. Di balik sikap yang apa adanya, Ian Fals punya kharisma yang membuat orang segan dan menghormatinya.
Sederhana. Pernahkah Anda melihat Iwan Fals tampil 'centil' dan modis? Dari dulu, kostum kegemarannya adalah jeans dan t-shirt.
Tidak arogan. Ia bisa ngobrol santai sebagai teman denan penggemarnya. Dulu saya punya teman yang bahkan sering nginep di rumah Iwan. Sikap tidak arogan yang juga bisa kita lihat adalah aksi kolaborasinya dengan musisi-musisi muda. Ia tidak kelihatan canggung dan khawatir dengan kehadiran mereka. Sebaliknya mereka malah dirangkul untuk bikin lagu buat dia nyanyikan. Hasilnya? Ceruk pasarnya malah bertambah ke semakin banyak kalangan, termasuk ABG.
Tentu masih banyak hal lain yang membuat Iwan Fals menjadi seperti sekarang ini. Sosok penyanyi/musisi Indonesia yang samasekali bukan karbitan. Ia meraih puncak karir benar-benar merangkak dari bawah. Tempaan itulah yang justru membuatnya bisa seperti sekarang. Berjuang dan menjadi pendekar bagi kalangan grass root melalui lagu-lagunya yang sarat dengan kritik sosial. Contoh fenomenal adalah lagu Oemar Bakri. Saat itu,mana ada yang berani mengangkat tema seperti itu? Atau tengok lagu Bento yang ditujukan untuk 'Kau Tahu Siapa' (minjem istilah Harry Potter untuk menyebut Voldemort), klan penguasa yang nyaris tidak pernah tersentuh hukum.
Ia memotret apa adanya lewat lagu, meski akibatnya kadang-kadang harus berseberangan, bahkan berbenturan dengan penguasa. Tak salah jika majalah Times sempat menjulukinya The Asian Hero. [sumber : http://panjalu.multiply.com] ***
Rabu, 06 Mei 2009
"Happy, Damai Selalu "
Hari ini kita gembira
Berkumpul bersama-sama
Disuatu tempat yang sederhana
semuanya tersenyum dan ceria
Siang itu kita happy
Walaupun malam terasa sepi
Coba liat kawan siang ini
Alam juga ikut merayai
Mari kita berpegang tangan
Satukan jiwa untuk kedamaian
Mari kita rangkulkan hati kita
Biar dunia ini bisa tertawa
Jarang kita seperti ini
Berkumpul, bersatu damaikan hati
Akankah ini terulang lagi
Karna kita semua merasakan kedamaian yang sangat berarti
Yang Mungkin tak akan terulang dua kali.....
Rabu, 22 April 2009
Misteri Gajah Laut di Museum Daik
Museum mini Linggam Cahaya di Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, menyimpan banyak benda dan aset budaya peninggalan Kesultanan Lingga, Riau. Mulai dari uang dari berbagai negara, senjata, perabotan rumah tangga sultan, sampai buku-buku dan tulisan.
Saat mengamati isi museum, mata pengunjung biasanya akan cepat tertuju pada tumpukan kerangka tulang belulang. Tulang belulang itu diperkirakan merupakan kerangka gajah laut yang terdampar di sebuah pantai di Kabupaten Lingga.
Nama itu memang hanya diberikan masyarakat setempat karena kerangka satwa langka itu mirip gajah dan memiliki dua gading. Sayangnya, tumpukan tulang itu terkesan tidak terawat dan belum ditangani secara semestinya. Jangankan diawetkan, bagian tubuh seperti alat kelamin, bahkan hanya dibungkus dengan plastik dan masih berbau.
Satwa langka ini terdampar di Pantai Dungun, Kecamatan Lingga Utara, sekitar seminggu setelah tsunami Aceh," Tanggal 13 Januari 2005 binatang itu ditemukan masyarakat dalam keadaan mulai membusuk. Masyarakat mengenal satwa laut langka itu sebagai gajah mina atau gajah laut. Ia menambahkan, setelah ditemukan masyarakat, sebagian tubuh satwa laut itu sempat mereka ambil.Sebagian tulang belulang itu hendak dijual oleh penduduk meski akhirnya sebagian besar tulang belulang itu dapat dikumpulkan dan diselamatkan Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lingga.
Satwa yang tersimpan di dalam museum mini Linggam Cahaya itu memang masih menjadi misteri. Ada dugaan bahwa satwa itu merupakan satwa langka yang terdampar dan mati di perairan Laut China Selatan. Satwa itu memiliki panjang 14 meter dengan dua gading atau tanduk dengan panjang masing-masing 2,40 meter.
Dari catatan museum mini Linggam Cahaya terungkap, panjang satwa laut langka dari pangkal ekor sampai kepala mencapai 12,40 meter, panjang pangkal ekor sampai ujung ekor 1,80 meter, panjang gading 2,40 meter, tebal kulit 10 sentimeter, panjang sirip bawah 78 cm, dan lebar sirip bawah 47 cm. Di tengah upaya kita memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya Melayu, akan lebih lengkap bila museum mendapat perhatian lebih besar dibandingkan sekarang. Semua terpulang kepada kita, apakah mau menghargai peninggalan sejarah atau membiarkan itu sebagai sesuatu yang sia-sia.
Sabtu, 04 April 2009
TRIO MACAN VERSI JANTAN
Serasa dunia milik bertiga
Tersenyum tertawa seadanya
Jangan dibantah memang itu adanya
Karna itulah sebuah fakta yang realita
Kami tersenyum tanpa beban
Tertawa bersama alam
Ini adalah sebuah fenomena alami
Yang jarang akan terulang lagi
Kau tak harus mengetahuinya
Namun cukup memakluminya
Karena proses persahabatanlah yang membentuk kami seperti ini
Hadiah Untuk Mu
Hari ini , Tiada yang istimewa yang dapat ku berikan
bukan cincin yang aku beri
dan juga bukan kalung hati
melainkan sebaris kata dan seuntai doa
sebagai turut bahagianya aku di hari jadimu
harapanku segala cita dan cinta slalu bersamamu
moga kau sehat dan bahagia selalu
Happy birthday...
i miss u.....( 020409)
Minggu, 15 Maret 2009
Global Warming Vs Gombal Warning
PESAN MORAL:
" GOMBAL WARNING DAPAT TERJADI KAPANPUN, DIMANAPUN DAN TANPA DISADARI DAN JUGA DAPAT MENEBABKAN SERANGAN JANTUNG"
Selasa, 10 Maret 2009
INDERAJA VS ER-MAPPER
Lingga-fals(2009) mengemukakan bahwa ER_MAPPER adolah suatu aplikasi yang berhubungan dengan tetek bengek sebuah peta, satelit, dan tidak pernah terlepas dari sebuah monitor Komputer. ER_MAPPER juga tidak terlepas dari penginderaan jauh ( jauh mbok..).Jadi kita kerjanya Cuma melihat dari jauh aja, nggak perlu pergi jauh-jauh tuk melihat suatu daerah itu, kita cukup melihat dari sebuah monitor aja,Nggak susah kan?Eeehhh jangan salah siapa bilang Nggak susah,susahnya minta ampyun.Ampyun DJ (Da Jhon)..hehehhee...tapi kita harus beli dulu peta itu. Katanya sih beli di Rumah Makan Cahaya Jambu..Masa’ ia Cahaya Jambu menyediakan menu sebuah peta?Nggak kan?udah jelas Rumah Makan,NOT Rumah Peta..kwwakkakaka..
Iya katanya kita harus beliiii....beli...dimana yach?
Hahaha..aku aja gak tau...
Pokoknya kita harus order dulu sama satelit..masak ia sama satelit..gak tau juga ah...sok tau dia ne..Kau boleh sok Cakep, tapi Jangan sok tau...hahhaha..
Satelit...
Satelit...Satelit merupakan makanan tambahan sehari-hari. Satelit berasal dari gabungan dua bahasa, Yaitu Sate (daging, lontong,bakar,) Dan Lite (tulalit). Jadi satelit dapat didefinisikan adalah suatu makanan yang terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil ditusuk terus dibakar dan diberi kuah yang apabila dimakan bisa-bisa kita jadi tulalit (LINGGA-FALS,2009)
LINGGA_FALS (2009) mengemukan nama-nama satelit di Indonesia antara lain :
- SATElit padang
- SATElit kacang
oiiiii...tu bukan satelit itu nama sateeeeeeeeee...bukan satelitttttttt...
sorry....sorry...
Yang aku yach Cuma sedikit, jadi lah dari pada gak tau sama sekali
Ne nama satelit yang aku tau:
- landsat
- ikonos
- seaWifs
- Quickbird
- Spot
- palapa
- dll..(gak tau lagi ne masalahnya..)
Pengen lebih tau tentang dunia di luar atmosfir...? kunjungi http ://oceancolor.gsfc.nasa.gov
PESAN MORAL:
· Belajar dapat Menyebabkan Kantuk, Emosi, serangan Jantung, Impotensi dan Spilis.
· Tidak Dianjurkan untuk Wanita hamil dan menyusui untuk mengakses situs ini apalagi mempelajarinya, kecuali petunjuk Dokter.